Penerbangan Didesak Buka Kembali

Gunung Eyjafjallajokull Amsterdam – Desakan bagi pencabutan larangan terbang makin menguat di Eropa. Menurut sejumlah maskapai penerbangan dan para pilot, dampak debu akibat semburan gunung berapi di kawasan gletser Eyjafjallajokull, Eslandia tidak separah yang diduga. Melalui sejumlah penerbangan uji coba tanpa penumpang, mereka menyimpulkan penerbangan saat ini tidak berbahaya. KLM, Lufthansa, British Airways, dan Air France termasuk maskapai yang melakukan uji coba ini.

Gunung Hingga Senin (19/4) pagi WIB, 80 persen wilayah udara Eropa masih tertutup bagi penerbangan. “Dari 20 ribu penerbangan yang dijadwalkan, hanya 4.000 di antaranya yang beroperasi,” kata Brian Flynn, Wakil Kepala Operasi Eurocontrol, jaringan menara kontrol 27 negara anggota Uni Eropa.

Akibatnya, jutaan calon penumpang telantar. Bukan hanya di bandara-bandara Eropa, namun juga di banyak bagian dunia yang lain menunggu dibukanya kembali penerbangan ke Eropa.

Melihat kondisi tersebut, desakan pembukaan kembali penerbangan menguat. "Jelas kondisi ini tak bisa dibiarkan. Kita tidak boleh hanya menunggu awan debu ini menyingkir sendiri," kata Komisioner Transportasi Uni Eropa, Siim Kallas.

"Tak ada satu goresan kecil pun akibat adanya awan debu itu,” kata Juru Bicara Maskapai Lufthansa, Wolfgang Weber. Padahal, penerbangan uji coba dari Munich ke Frankfurt itu dilakukan dalam 3.000-8.000 meter di atas permukaan laut (ketinggian jelajah rendah).

Steven Verhagen, Vice President Asosiasi Pilot Belanda bahkan menantang ia tidak takut menerbangkan pesawat saat ini, sekali pun penumpangnya adalah anggota keluarganya sendiri.

"Lihatlah cuaca sekarang. Langit begitu biru, tak tampak abu tebal di udara. Tak ada alasan untuk tidak membuka kembali aktivitas penerbangan," kata Verhagen yang biasa menjadi pilot pesawat Boeing 737 milik KLM.

Untuk membuka kembali penerbangan, otoritas penerbangan di 27 negara Eropa harus bersepakat.

Diego Lopez Garrido, Presiden Uni Eropa saat ini memperkirakan nanti sore setengah dari total penerbangan akan dibuka kembali. Sementara Menteri Transportasi Prancis, Dominique Bussereau menyebut sore malam ini akan dilangsungkan pertemuan para menteri transportasi negara-negara yang penerbangannya terganggu.

Meski demikian, debu dari letusan gunung berapi ini tidak mengganggu pendaratan pesawat ulang-alik Discovery yang dijadwalkan hari ini.

”Jalur masuk kembali (ke bumi) tidak berada di dekat awan abu," kata Pusat Ruang Angkasa Kennedy dalam pesan yang dipasang di Twitter.

Discovery mengakhiri misi yang mengukir catatan baru dengan menempatkan empat wanita ke dalam orbit secara serentak bersama dua astronot Jepang untuk yang pertama kali.

Discovery dan awaknya mengirim hampir delapan ton barang, termasuk suku-cadang tempat tidur bagi penghuni stasiun antariksa, sebuah tabung besar ammonia coolant dan tujuh rak berisi peralatan eksperimen ilmiah.

Sementara itu, di saat otoritas penerbangan Eropa masih kelimpungan, ancaman baru kembali muncul. Sebuah gunung lain di Eslandia, Katla, sudah menunjukkan tanda-tanda bakal meletus.

"Belajar dari sejarah, letusan Gunung Eyjafjallajokull memberi pengaruh pada gunung di sekitarnya," kata pakar gunung berapi asal Universitas Cambridge, Clive Oppenheimer.

Dr. Dougal Jerram dari Departemen Ilmu Bumi Universitas Durham sepakat. Menurut dia, letusan akan berkesinambungan bahkan hingga berbulan-bulan.

Gunung Katla terletak 8 mil di barat Eyjafjallajokull. Diyakini Katla memiliki letusan yang lebih besar dan potensial menimbulkan longsor es di kawasan tersebut.

Eyjafjallajokull yang terletak di utara Skogar, Eslandia, memiliki ketinggian 1.666 meter. Hingga masa 11 abad terakhir, gunung ini pernah meletus empat kali yakni pada 920, 1612, serta di antara 1821 dan 1823. Lantaran diliputi kawasan beku yang luas, letusan gunung ini menimbulkan longsoran es yang hebat.

Sebenarnya, tahun ini, Eyjafjallajokull sudah dua kali meletus yakni pada Sabtu (20/3) dan Rabu (14/4). Pada letusan Maret, 500 penduduk sekitar terpaksa dievakuasi. ap, spd, dji, the sun