Ruby Alamsyah: Terima Kasih Roy Suryo

SMS ahli Teknologi Informatika Roy Suryo, yang menyerang sesama ahli IT, Ruby Zukri Alamsyah, terkait demonstrasi pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu media, ditanggapi enteng.

Belum ada niat Ruby untuk melaporkan Roy terkait pencemaran nama baik. Ruby justru mengucapkan terima kasih. Karena Roy, Ruby Alamsyah mengaku tambah terkenal.

"Saya tidak berkapasitas untuk melaporkan Roy Suryo mengenai masalah ini. Saya tentu akan melaporkannya apabila terjadi pencemaran nama baik, tapi dalam hal ini belum waktunya," ungkap ahli digital forensik Ruby Zukri Alamsyah kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (26/1).

Ruby mengaku hingga saat ini masih berpikir positif atas tuduhan Roy kepada dirinya tersebut. Lulusan pasca sarjana Universitas Indonesia jurusan Teknologi Informatika ini justru menilai, apa yang telah dinyatakan Roy merupakan sebuah bumerang.

"Saya justru berterimakasih kepada Roy Suryo, nama saya jadi dikenal. Sebenarnya ini bisa jadi boomerang bagi dia, di komunitas IT semua sudah sangat tahu Roy Suryo itu seperti apa. Cek saja background-nya apa," tukas Ruby.

Disamping itu Ruby juga menampik cibiran Roy mengenai kualifikasinya di bidang digital forensik ini.

"Saya punya sertifikat dari Amerika Serikat, salah satunya dari Sans Institute USA yakni GIAC Certified Incident Handler (GCIH). Saya pun tergabung sebagai member High Technology Crime Investigation Association (HTCIA) yang tidak sembarangan dalam memilih anggotanya. Tentu saja kualifikasi saya dapat diperhitungkan di sini," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Roy menilai apa yang dilakukan Ruby telah memalukan dirinya sebagai ahli IT. Karena Ruby dinilai Roy telah menggunakan barang bukti kepolisian untuk mempraktikkan cara-cara membobol ATM.

Roy juga mengaku telah mengirimkan SMS kepada Ruby. Roy mempertanyakan apa yang sudah dilakukan Ruby itu. Berikut bunyi SMS Roy:

Saya dengar Mabes Polri akan mempermasalahkan si Rb ZA yang selama ini mengaku-ngaku ahli IT Mabes Polri. Padahal bukan dan malah memperagakan cara-cara kriminal di TV?